Home » Kesehatan » Stop, Jangan Bunuh Tanaman Ini !!! Karena Khasiat Dapat Menyembuhkan 7 Jenis Penyakit Berbahaya, Begini Cara Meracinya
Stop, Jangan Bunuh Tanaman Ini !!! Karena Khasiat Dapat Menyembuhkan 7 Jenis Penyakit Berbahaya, Begini Cara Meracinya
Harendong (Sunda). kluruk, senggani (Jawa). ; Senduduk (Sumatera). kemanden (Madura). ; Yeh mu tan (China). singapore rhododendron
Uraian :
Senggani tumbuh liar pada beberapa tempat yang memperoleh cukup cahaya matahari, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan yg tidak sangat gersang, atau di daerah object wisata sebagai tanaman hias. Tumbuhan itu dapat diketahui hingga ketinggian 1. 650 m dpl. Perdu, tegak, tinggi 0, 5 – 4 m, banyak bercabang, bersisik serta mempunyai rambut.
Daun tunggal, bertangkai, letak bertemu bersilang. Helai daun bundar telur memanjang hingga lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan mempunyai rambut pendek yg tak sering serta kaku hingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 – 20 cm, lebar 0, 75 – 8, 5 cm, warnanya hijau.
Perbungaan majemuk keluar di ujung cabang berbentuk malai rata dengan jumlah bunga masing-masing malai 4 – 1 8, mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak bakal merekah serta berbagi dalam beberapa sisi, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warnanya cokelat. Buahnya bisa dikonsumsi, tengah daun muda dapat dirnakan sebagai lalap atau disayur. Perbanyakan dengan biji.
Komposisi :
Sifat kimiawi serta dampak farmakologis : Daun Senggani terasa pahit.
Kandungan kimia : Daun senggani mempunyai kandungan saponin, flavonoida, serta tanin.
Penyakit Yang Bisa Diobati :
Permasalahan pencernaan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, ; Keputihan (leukorea), sariawan, haid sangat berlebih, wasir darah, ; Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, ; Radang dinding pembuluh darah ; pembekuan (tromboangitis) ;
Bagian yang digunakan : Daun, akar, buah, dan biji.
Tanda-tanda :
Senggani bermanfaat untuk mengatasi : permasalahan pencernaan makanan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, keputihan (leukorea), sariawan, darah haid terlalu berlebihan, perdarahan rahim di luar saat haid, mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah, radang dinding, pembuluh darah disertai pembekuan darah didalam salurannya (tromboangitis), air susu ibu (ASI) tak lancar, keracunan singkong, mabuk minuman keras, busung air, serta bisul.
Langkah Pemakaian :
Akar beberapa 30 – 60 g direbus, lalu diminum. Untuk penggunaan luar, daun fresh atau yang
sudah dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan, pada luka bakar atau luka berdarah. Luka ini lalu dibalut.
Contoh Penggunaan :
1. Keputihan
Daun senggani fresh sebagian 2 genggam, jahe, serta bengle semasing seukuran ibu jari dicuci bersih lalu dipotong-potong seadanya. Masukan 3 gelas air serta 1 sendok makan cuka, lalu di rebus hingga airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali satu hari, semasing 1 gelas.
Catatan : Jahe serta bengle bisa diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka serta 3 buah biji pinang yang tua.
2. Disentri basiler
Daun senggani serta aseman (Polygonum chinense), semasing bahan fresh beberapa 60 g di rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Sesudah dingin disaring, lalu diminum sekalian.
3. Sariawan, diare
Daun senggani muda beberapa 2 lembar dicuci bersih lalu dibasuh dengan air masak. Daun ini lalu dikunyah dengan sedikit garam, lalu airnya ditelan.
4. Diare
Daun senggani muda beberapa 1 genggam, 5 g kulit buah manggis, serta 3 lembar daun sembung, semua bahan fresh sesudah dicuci lalu di rebus dengan 1 1/2 gelas air bersih hingga tersisa 1/2 gelas. Sesudah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yakni pagi, siang, serta sore.
5. Bisul
Daun senggani fresh beberapa 50 g di rebus. Air rebusannya diminum, arnpasnya dilumatkan serta dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut.
6. Menetralkan toksin
Singkong Akar atau daun senggani sebagian 60 g di rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Sesudah dingin disaring lalu minum sekalian.
7. Perdarahan r4h1m
Biji senggani sebagian 15 g digongseng (goreng tak ada minyak) hingga hitam lalu di rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Sesudah dingin disaring serta diminum 2 kali sehari, semasing 1/2 gelas. Lakukan keseharian hingga pulih.
Sumber :
Tiada ulasan:
Catat Ulasan